Ini dalah kisah realita khidupan kelurga ku.
Dulu sebelum aku lahir tepatnya pada tgl 22 april 1989 kedua orang tua ku mengahiri masa lajangnya, kebahagian tak terbendung pada masa itu.
Tapi kebahagiaan kedua ortu ku blm sempurna karna belum hadirnya seorang anak, karna tanpa kehadiranya sebuah kelurga ibarat sebuah taman yany tak berbunga.
Dan kebahagian pun hadir di tengah-tengah keluarga ku tepatnya 4 bulan setelah ortu ku menikah, mama ku mulai merasakan akan khdiran seorang anak (yang biasa di sebut mual-mual)kebahagiaan pun tak terbendung saat itu.
selama 9 buln 10 hari mama ku mengandung lalu lahirlah seorang putri karunia pertama dari tuahan, namun tuhan tak memberikan kebahagiaan yang lama untuk keluarga ku, putri pertama dari kedua ortu ku takmampu menjalani kehidupan di dunia, karna beberapa jam setelah ia lahir Tuhan mengambilnya kembali.kesedihan pun mulai hadir dalam kelurga ku,
dan selama 3 tahun lamanya kelurga ku menjalani kehidupan tanpa tangisan seorang bayi, dan bapak ku pun menuang kan kesedihanya pada pintu WC rumah, Dia menulis “sunyi tanpa tangisan seorang bayi” di pintu WC tersebut.
Dan kebahagiaan kembali muncul dalam kelurga ku tepatnya pada tgl 12 februari 1994 lahir lah diri Ku putra pertama dari pasanaga A.hamid dan St Fatimah yang memberikan warana khidupan bagi kedua ortu ku……!
sahrul23 